Apa Itu Wisata Halal?

Dengan pertumbuhan pasar perjalanan Halal, berbagai terminologi dan definisi telah digunakan untuk merujuk pada total pasar perjalanan Halal atau sub-segmennya. Istilah seperti Halal Tourism, Muslim Friendly Travel, dan Halal travel sudah banyak digunakan di media. Istilah-istilah yang digunakan ini memiliki fokus yang bervariasi, berdasarkan siapa yang menggunakan istilah tersebut dan dalam konteks apa. Dalam segmen pasar perjalanan Muslim/Halal mencakup beberapa istilah yang terkait dengan gambaran Islam, nilai-nilai inti, dan praktik serta istilah yang digunakan dalam konteks budaya gaya hidup Muslim yang terkait dengan perjalanan. Di sini kita akan melihat keseluruhan istilah yang digunakan untuk menyebut pasar ini oleh Crescentrating, media, akademisi, dan beberapa badan dan organisasi pemerintah.

Siapakah wisatawan Muslim atau wisatawan sadar halal?

Wisatawan Muslim: Muslim yang melakukan perjalanan.

Muslim traveler: Perjalanan Muslim untuk tujuan apa pun. 

Pariwisata Muslim: Perjalanan Muslim untuk pariwisata. 

Para wisatawan yang sadar akan kehalalan: Pelancong Muslim yang tidak ingin mengkompromikan kebutuhan berbasis agama mereka saat bepergian.

Tingkat kepatuhan terhadap kebutuhan berbasis agama dapat bervariasi dari satu pelancong ke yang lain. Dengan demikian, istilah ini mengacu pada pelancong Muslim yang mencari setidaknya beberapa bentuk kebutuhan berbasis agama saat bepergian. Sebagian besar umat Islam setidaknya akan mencari makanan halal saat bepergian.

Apakah yang dimaksud dengan ramah Muslim?
Ramah Muslim: Ketika digunakan untuk merujuk pada layanan, fasilitas, atau tujuan, itu berarti telah mempertimbangkan beberapa kebutuhan berbasis agama dari wisatawan Muslim tetapi tidak semua kebutuhan mereka. Meskipun ramah halal juga dapat menyampaikan arti yang sama, istilah layanan/fasilitas yang ramah Muslim lebih tepat.

Apa definisi Wisata Halal?
Pariwisata halal digunakan untuk merujuk pada segmen pariwisata yang melayani kebutuhan wisatawan Muslim berdasarkan agama. Tingkat layanan ramah Muslim dapat bervariasi. Istilah lain yang digunakan untuk merujuk pada segmen ini adalah: Muslim travel/Muslim-friendly travel Muslim tourism/Muslim-friendly tourism Halal travel/Halal-friendly travel Halal tourism/Halal-friendly tourism Islamic travel Sharjah Tourism Ziyarah Tourism Namun, tidak satu pun dari mereka memiliki definisi yang dipahami secara universal.

Definisi menurut Akademisi
Banyak akademisi mulai mendefinisikan segmen wisatawan ini dengan terlebih dahulu mengeksplorasi elemen-elemen yang terdiri dari pariwisata dan dampaknya. Berikut adalah beberapa definisi yang dikemukakan oleh para akademisi. Diskusi mereka terutama didasarkan pada dampaknya terhadap masyarakat.

Motivasi Islami

Menurut Duman (2011) “pariwisata Islami” dapat didefinisikan sebagai “kegiatan umat Islam yang bepergian ke dan tinggal di tempat-tempat di luar lingkungan biasa mereka selama tidak lebih dari satu tahun berturut-turut untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan tersebut yang berasal dari motivasi Islam yang tidak terkait untuk pelaksanaan suatu kegiatan yang dibayar dari dalam tempat yang dikunjungi”.

Kebutuhan dan layanan berbasis iman

Sebagai ceruk pasar, pariwisata “halal friendly” meliputi; hotel halal, transportasi halal (maskapai halal), restoran makanan halal, paket wisata halal dan keuangan halal. Oleh karena itu, wisata halal terdiri dari berbagai sektor yang saling terkait satu sama lain. (Akyol dan Kilinc -2014).

Sureerat (2015) mendefinisikan pariwisata halal sebagai penawaran paket wisata dan destinasi yang dirancang khusus untuk memenuhi pertimbangan Muslim dan memenuhi kebutuhan Muslim.

Tentang Ajaran Islam

Fatin Norain Osman (2015) mendefinisikan wisata muslim didasarkan pada ajaran Islam yang mendorong individu, terutama wanita dan anak-anak untuk bepergian dengan mahramnya yang berarti seseorang yang memiliki hubungan darah dengan mereka untuk memberi mereka keamanan.

Sumber: Crecentrating