Connect with us

Kuliner

Lapis Legit Kue Warisan Belanda

Published

on

Perayaan imlek identik dengan berbagai hidangan yang penuh filosofi. Salah satu makanan yang wajib tersaji di meja makan ialah kue lapis legit. Bukan saja karena cita rasanya yang manis dan enak, tapi bagi masyarakat Tionghoa di Indonesia, kudapan ini dipercaya mampu mendatangkan rezeki berlimpah. Semakin banyak lapisannya, semakin banyak juga rezeki yang akan diperoleh.

Kue lapis legit diyakini sebagai simbol kemakmuran. Banyaknya lapisan kue ini melambangkan rezeki yang tidak ada habisnya. Selain itu, pembuatan lapis legit yang sulit menggambarkan perjuangan dalam mewujudkan impian. Walau berpayah-payah dan menghabiskan waktu yang lama, akan memperoleh hasil yang memuaskan juga.

Lapis legit memang sangat enak, bahkan dunia pun telah mengakuinya. Media internasional CNN Travel pernah memasukkan lapis legit dalam 14 kue nasional terlezat di dunia.

Kudapan ini dari dulu tak pernah absen menemani perayaan imlek di Indonesia karena dianggap warisan nenek moyang. Tapi, tahukah Anda, ternyata lapis legit tidak berasal dari Indonesia, melainkan Belanda?

Sejarah mencatat bahwa lapis legit sebenarnya terinspirasi dari kue lapis ciptaan orang Belanda selama tinggal di Hindia Belanda pada masa penjajahan. Kue itu diberi nama Spekkoek. Spek berarti minyak atau lemak babi yang tampak berlapis-lapis, sedangkan koek artinya bolu.Kue ini dimasak untuk menggantikan speculaas yang tidak ada di Indonesia, padahal kue ini termasuk menu wajib dalam perayaan natal, tahun baru, atau pesta Sinterklaas di Belanda.Meski dua kue ini berbeda, tapi dari segi bentuk, spekkoek sangat mirip dengan lapis legit ala Indonesia. Ia juga terdiri dari minimal 10 lapisan. Bedanya, spekkoek terbuat dari dua adonan, yakni rasa vanila berwarna putih dan bumbu kue jahe (gingerbeead), sehingga menciptakan rasa manis bercampur pedas. Lapisan yang berbeda itu ditumpuk satu per satu, menghasilkan perpaduan warna yang cantik, dikutip dari Gembira.maastricht.nl.

Seiring waktu, Orang-orang peranakan Tionghoa mengganti resep kue spekkoek Belanda yang berbahan lemak babi dengan berbagai rempah khas Indonesia, seperti kapulaga, bunga pala, cengkeh, adas manis, dan kayu manis. Lalu, mereka juga menambahkan kuning telur, tepung terigu, gula, dan mentega dengan jumlah yang cukup banyak. Sementara proses pembuatannya kurang lebih sama.

Sumber: gnfi

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2023 Medan